Archive | March 2013

Mencari Tasawuf Rasional

Oleh Haidar Bagir

Di antara salah satu kritik orang pada tasawuf adalah bahwa aliran ini cenderung bersikap antirasional. Salah satu manifestasinya adalah sikap sementara sufi yang terkesan antifilsafat atau aliran pemikiran apa saja yang mengandalkan rasio (reason). Jalaluddin Rumi, misal­nya, diketahui luas dengan bait-bait puisinya yang (se­olah-olah) menentang akal.

Kaki para rasionalis terbuat dari kayu: padahal kaki dari kayu amat lemah, dan tak dapat dipercaya.

Para filosof berbicara hanya menurut ilmu nalar belaka, tetapi karena rasio itu lemah, mereka tak dapat melintasi pintu gerbang.  >> Selengkapnya

SHALAT DI GEREJA, KENAPA TIDAK?

“Perbedaan tidak harus menjadikan kita saling membunuh…” (Gerson Poyk)

Beberapa waktu lalu, media-media Inggris melaporkan suatu kejadian menarik di  Aberdeen. Sebuah gereja bernama Episkopal Saint John menyediakan salah satu bagian gedung mereka untuk penyelenggaraan salat jumat bagi umat Islam setempat.  Peristiwa  tersebut terjadi ketika satu hari, Pendeta Isaac Pooblan (50) menyaksikan kondisi masjid yang menjadi tetangga mereka itu, sangat sempit sehingga tidak bisa memuat  jamaah yang datang ke sana.

“Masjid itu selalu sangat penuh di beberapa kesempatan. Ada banyak orang yang berdoa sambil diterpa angin dingin dan hujan,” ujar pimpinan gereja tersebut. >>SELENGKAPNYA

MENGENANG IRAK, MEWASPADAI SURIAH

Dalam The Future of Islam (terj: Masa Depan Islam; Antara Tantangan Kemajemukan dan Benturan dengan Barat diterbitan oleh Mizan  pada 2010), John L. Esposito berkisah tentang sebuah acara televisi di AS pada 2005. Acara yang dipandu oleh John Stewart itu memperlihatkan  bagaimana para pejabat tinggi FBI tidak bisa menjawab berbagai pertanyaan sangat mendasar mengenai Islam. Bahkan, bukan hanya mengakui ketidaktahuannya, lebih buruk lagi; mereka sejak awal melepaskan keingintahuan untuk tahu tentang Islam.

Setahun kemudian, kepada para pejabat kontraterorisme AS dan anggota Kongres, John Stewartt dalam sebuah tayangan yang sama mengajukan pertanyaan: “Apakah anda tahu tentang perbedaan Sunni dan Syiah?”, Jawabnya: “Tidak tahu.”  Kenyataan tersebut membuat John Stein, Redaktur Keamanan Nasional untuk Congressional Quarterly di >>SELENGKAPNYA

Suara Palestina dalam Alunan Orchestra

Palestina ternyata bukan hanya soal perang, tapi juga punya musisi-musisi yang siap untuk menampilkan sajian orkestra. Hal  inilah yang  akan  diperlihatkan oleh “Palestine National Orchestra” dalam konsernya pada 30-31 Maret 2013 di Aula Simfonia, Jakarta. Sebanyak 48 musisi yang tinggal di Tanah Palestina dan juga diaspora (tersebar di seluruh dunia), siap membawakan lagu-lagu musik klasik. “Ini merupakan sebuah dimensi keoptimisan dari Palestina, yang menunjukkan keinginan hidup seperti orang lain (bangsa lain),” ujar Duta Besar Palestina, Fariz N. Mehdawi di Jakarta, Rabu.>>SELANJUTNYA

Siap-siap ! 7 April Hacker Hapus Israel dari Dunia Maya

Sekelompok peretas kaliber dunia yang menamakan dirinya “Hacktivist Anonymous” berjanji akan menghapus nama Israel dari Internet. Serangan unik terhadap Israel ini rencananya akan dilakukan 7 April mendatang, demikian situs Al Arabiya, Rabu (27/03).

Disebutkan, aksi para hacker ini dilakukan karena Israel tidak menghentikan pelanggaran Hak Asasi kepada rakyat palestina. “Kami ingin menunjukkan solidaritas kepada negara Palestina,” ujar seorang hacker yang tidak disebutkan namanya.>> SELANJUTNYA

Waspadai Radikalisme Mengatasnamakan Agama

Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Provinsi Sulawesi Barat meminta kepada generasi muda agar mewaspadai gerakan radikalisme mengatasnamakan agama.

“Gerakan radikalisme mengatasnamakan agama patut diwaspadai karena dapat merusak kerukunan hidup antara umat beragama, radikalisme agama atau fanatisme agama berlebihan wajib diwaspadai karena bisa memicu sikap ekstremis yang dapat berujung pada aksi-aksi terorisme,” kata Ketua Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Politik Dan Ilmu Sosial Provinsi Sulbar (ILMIPSI), Andi Ilham di Mamuju, Jumat. >> selengkapnya

Hamas Kehilangan “Ibu Syuhada”

Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) berduka. Salah seorang tokoh perjuangan yang dikenal sebagai “Ibu Syuhada” meninggal dunia karena sakit. Seperti dilansir Reuters, Ibu berusia 64 tahun tersebut meninggal karena Hepatitis.

Wanita yang dikenal dengan nama Mariam Farhat ini dikenal sebagai pejuang wanita Islam yang tegas. “Dia tidak kenal takut ketika harus berhadapan tentara Israel,” ujar sumber seperti dikutip Reuters. >>selengkapnya

Iran Gagal Deteksi Pesawat Pengintai AS

Dalam rangka memata-matai proyek nuklir Iran, AS mengirim pesawat mata-mata. Pesawat tanpa awak ini tidak terdeteksi pertahanan militer Iran. Seperti dilansir Xinhua, pesawat predator MQ-1 memang memiliki teknologi canggih. Saat terbang diwilayah internastional, termasuk di Iran, pesawat ini seperti “setan” yang tidak terdeteksi.

“Pesawat jet Iran itu berusaha mencegat Predator MQ-1 yang dikendalikan dari jauh di “atas wilayah perairan internasional” pada 12 Maret, tapi tak berhasil,” ujar Pejabat Pers Pentagon George Little.

Diungkapkan George Little, pesawat dengan desain futuristik itu  sedang melakukan penerbangan pengawasan rahasia rutin di wilayah perairan internasional di Teluk. >> selanjutnya

TRAUMA ANAK-ANAK SURIAH

“Kami melihat wajah-wajah yang tanpa ekspresi sama sekali. Anak-anak tidak tahu bagaimana bereaksi atas realita baru mereka. Mereka kehilangan segalanya…” (Saba Mubaslat,aktivis lembaga kemanusiaan)

 

Anak-anak menjadi korban pertama dari konflik bersenjata yang sudah dua tahun terjadi di Suriah. Demikian pernyataan Saba Mubaslat dari Yayasan Save The Children kepada VOA di Amman ibukota Yordania, Rabu (13/3). Pernyataan aktivis lembaga non pemerintah terkemuka itu didsarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Bahcesehir,Turki beberapa waktu lalu.  >> selanjutnya

Cegah KDRT, Perempuan Libya Gelar Aksi Jilbab Ungu

Kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga di Libya menjadi isu yang sangat penting. Menurut Alaa Murabit, pendiri dan presiden “The Voice of Women Libya”, angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan di negeri mayoritas Muslim itu meningkat. Untuk itulah, organisasi yang dia bentuk menggelar sejumlah kampanye dan penyuluhan tentang perlunya kesadaran dampak buruk kekerasan bagi keluarga.

Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah membentuk komunitas “Hijab Ungu”. Lewat komunitas ini, para anggota siap memberikan advokasi untuk membantu perempuan yang mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga, dan mengambil peran aktif dalam perekonomian, politik, dan masyarakat.>> selanjutnya