YTH. BAPAK PRESIDEN
Ketika mulai menulis surat ini, baru saja saya melihat foto anda beberapa hari yang lalu. Di foto itu, anda (yang seperti biasa) berjas sangat rapih tengah menerim sebuah besi bening berbentuk bulat dari seorang lelaki tua ber-kifa. Saya tahu, anda sudah menunggu momen tersebut. Itu nampak terbaca dari kekhusyuan di raut wajah anda saat denga erat tangan anda menggenggam benda yang disimbolkan sebuah lembaga di Amerika Serikat itu sebagai penghargaan akan jasa-jasa seorang negarawan terhadap kehidupan toleransi agama di negerinya. >> selengkapnya